Masih Banyak Orang Baik di Sekitar Kita

Kemarin malam aku pulang dari rumah temen naik motor agak malam karena habis ngerjain tugas. Di tengah perjalanan tau-tau terdengar bunyi KRAK terus motornya ga bisa digas. Setelah diperiksa, eh ternyata rantai motornya lepas! Gawat nih, udah tengah malem gini, motornya bermasalah lagi.

Setelah bergumul dengan rantai motor yang ga bisa dibenerin posisinya, tangan sampai berlumuran oli, seorang bapak datang menghampiri, kemudian diikuti oleh seorang pemuda. Mereka menanyakan kondisi motor lalu menyarankan aku untuk pergi ke tukang ban yang ada di dekat situ. Syukur, ternyata masih ada tukang ban yang buka jam segini.

Setelah mendorong motor sekitar 100 m, ketemu juga tukang ban yang dimaksud. Ternyata rantai motornya nyangkut di bagian dalam, jadi sisi motornya harus dibuka. Bapak tukang ban mencoba membuka bautnya dengan kunci T, tapi kerasnya minta ampun, ga mau kebuka. Bapak itu lalu menanyakan tempat tinggal dan menawarkan untuk menderek motorku saja sampai rumah (ditarik pake motor beliau). Untung pertolongan datang, seorang bapak lain yang kelihatannya teman tukang ban datang dan mencoba membuka baut yang ga bisa dibuka tadi. Ternyata bisa dibuka (hore!). Singkat cerita, sekitar 30 menit kemudian rantai motor yang nyangkut (bener-bener cuma nyangkut aja ternyata..) bisa dikembalikan ke posisi semula. Akhirnya aku bisa pulang dengan santai.

Hikmah dari pengalaman ini, ternyata masih banyak orang baik di sekitar kita, bahkan di jalan-jalan. Masih banyak orang yang mau peduli dan membantu seperti bapak dan pemuda yang memberitahuku tempat tukang ban. Ada juga bapak tukang ban yang mau buka 24 jam setiap hari (kalau tidak ada beliau, aku harus ngedorong motor sampai rumah tengah malam, hiii). Dan ada juga temannya tukang ban yang membantu membetulkan motor walaupun itu bukan profesinya. Yah, ini sebuah teguran dan teladan bagi kita-kita yang seringkali tidak peduli dengan keadaan orang lain yang ada di depan mata..